MAGELANG, pastipas.my.id - Dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis Pertalite kembali mencuat di Kabupaten Magelang, tepatnya di wilayah Grabag. Dalam sepekan terakhir, praktik pengisian Pertalite secara ilegal dari SPBU ke titik penyedotan menghebohkan warga. Dugaan keterlibatan oknum media dalam kasus ini semakin menguat, menimbulkan pertanyaan dan kecaman dari berbagai pihak.
Sejumlah warga di sekitar SPBU 44.561.10 Jln raya Grabag No. 499, Susukan, Grabag, Magelang, mengeluhkan kesulitan mendapatkan Pertalite. Mereka mengaku sering disuruh pulang oleh petugas SPBU dengan alasan kehabisan stok, padahal ternyata bahan bakar tersebut diduga disedot dan dialihkan untuk dijual kembali.
"Orang-orang antre di SPBU kadang disuruh pulang karena katanya habis, tapi ternyata bahan bakarnya malah disedot di bengkel buat dijual. Kami cuma dapat bau bensin dan debu jalan," ungkap M, salah seorang warga setempat.
Awak media menemukan bukti bahwa sejumlah pelaku pengangkut Pertalite diduga memberikan "upeti keamanan" kepada dua oknum media, berinisial J dan T, agar aktivitas ilegal mereka bisa berjalan lancar.
"Kami setor ke J dan T, masing-masing Rp300 ribu per bulan. Aman, jadi bisa jalan terus bolak-balik SPBU," ungkap P, salah satu pengangsu yang tertangkap mata tim investigasi.
Saat dikonfirmasi, salah satu oknum berinisial T berdalih uang itu hanya untuk "biaya operasional liputan". Namun, pernyataan ini dinilai janggal dan memicu kecurigaan.
Awak media membuntuti salah satu mobil pelaku dari SPBU dan mendapati mobil tersebut masuk ke sebuah bengkel di Jalan Raya Susukan, Grabag. Di bengkel tersebut, Pertalite diduga disedot dan dialihkan untuk dijual kembali. Pelaku dikenal warga sekitar dengan nama Pungky.
Kasus ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi kerugian negara dan ketidakadilan bagi masyarakat yang membutuhkan BBM bersubsidi. Warga berharap aparat penegak hukum dapat bertindak tegas untuk mengungkap kasus ini dan menghukum para pelakunya.
(Leo)
0 Komentar