Breaking News

Bandung Barat Darurat Keracunan MBG, Ratusan Pelajar di Cipongkor Jadi Korban


Bandung Barat, pastipas.my.id - 25 September 2025 – Kabupaten Bandung Barat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) usai ratusan pelajar mengalami keracunan massal setelah menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kecamatan Cipongkor menjadi wilayah dengan kasus terbanyak.

Peristiwa pertama terjadi pada Senin (22/9), ketika 70 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan mengalami gejala mual, muntah, pusing, hingga sesak napas setelah menyantap hidangan MBG. Mereka sempat ditangani di Puskesmas Cipongkor, namun sebagian harus dirujuk ke RSUD Cililin.

Kapolsek Sindangkerta, Iptu Sholehuddin, menyebut kasus ini pertama kali diketahui sekitar pukul 11.00 WIB.
“Ada sekitar 70 orang yang mengalami gejala keracunan,” ujarnya.

Hingga Rabu (24/9), jumlah korban terus bertambah. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mencatat total korban di Cipongkor mencapai 369 pelajar, dengan 257 orang sudah diperbolehkan pulang.

Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, menetapkan status KLB pada Selasa (23/9) saat meninjau posko penanganan. Ia menyebut seluruh dapur SPPG di Cipongkor akan dievaluasi karena belum memiliki sertifikasi kesehatan.
“Dapur di Cipongkor kami tutup sementara untuk investigasi,” tegasnya.

Namun sehari setelah status KLB ditetapkan, kasus kembali terjadi. Sekda Jawa Barat Herman Suryatman mengungkapkan tambahan 500 pelajar kembali keracunan pada Rabu (24/9).
“Keluhan mereka rata-rata mual, pusing, lemas, hingga sesak,” ungkap Herman.

Selain di Cipongkor, kasus keracunan MBG juga ditemukan di Cihampelas, dengan sedikitnya 45 pelajar harus dirawat di RSUD Cililin, Puskesmas, hingga RSIA Anugrah ALZ.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut insiden ini terjadi akibat keteledoran pengelolaan dapur, meski secara umum kondisinya sudah baik.

Kasus keracunan massal MBG ini menuai desakan publik. Koalisi Masyarakat Sipil Kawal MBG hingga ICW meminta program MBG dihentikan sementara untuk dilakukan evaluasi total.
“Program MBG berulang kali menimbulkan kerugian dan minim akuntabilitas,” kata Peneliti ICW, Eva Nurcahyani.

Ketua DPR RI Puan Maharani juga menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh agar insiden serupa tidak terulang. DPR bahkan berencana turun langsung ke lapangan untuk menelusuri akar masalah, baik di dapur pengelola maupun di sekolah.

Menurut data JPPI, hingga 21 September 2025 jumlah siswa keracunan akibat MBG secara nasional sudah mencapai 6.452 kasus, dengan Jawa Barat mencatat angka tertinggi yakni 2.012 kasus.(red)

0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close