Breaking News

Santri Kota Blitar Diharapkan Jadi Pelopor Peradaban Dunia

Blitar, pastipas.my.id – Bertempat di Alun-Alun Kota Blitar, Jalan Merdeka, Kelurahan/Kecamatan Kepanjen Kidul, telah dilaksanakan Upacara Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025 dengan tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, Rabu (22/10/2025).

Kegiatan berlangsung khidmat dan penuh semangat kebangsaan, diikuti sekitar 1.000 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari santri, pelajar, tokoh agama, hingga unsur Forkopimda Kota Blitar.
Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibin, S.HI. bertindak sebagai Inspektur Upacara.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Hendra Sukmana, M.Han., Waka Polres Blitar Kota Kompol Subiyantana, S.H., M.H., Kepala Kejaksaan Negeri Blitar Baringin, S.H., M.H., serta para pimpinan pondok pesantren dan tokoh agama.
Rangkaian upacara meliputi penghormatan bendera merah putih, pembacaan Pancasila, ikrar Santri Nusantara, serta doa bersama.

Dalam amanatnya, Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibin menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas terselenggaranya peringatan Hari Santri Nasional tahun ini.
Ia menegaskan bahwa penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri merujuk pada Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari, tonggak perjuangan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Semangat perjuangan para ulama dan santri masa lalu harus terus hidup di hati generasi muda. Mari kita syukuri nikmat kemerdekaan ini dengan melakukan hal-hal baik yang membawa manfaat bagi bangsa dan negara,” ujar Wali Kota.

Momentum Hari Santri, lanjutnya, menjadi refleksi bagi seluruh santri agar terus menjaga nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah air, serta meneladani perjuangan para pendahulu bangsa.

Sementara itu, Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Hendra Sukmana, M.Han., menyampaikan bahwa Hari Santri Nasional bukan sekadar seremoni, tetapi juga pengingat peran penting santri dalam menjaga keutuhan NKRI dan membangun peradaban bangsa.

“Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Rawat tradisi pesantren, namun jangan takut berinovasi. Bawa semangat santri ke dunia kerja dan ke ranah publik. Santri harus mampu menjadi bagian dari solusi, bukan hanya penonton,” pesannya.

Kegiatan berjalan tertib, aman, dan penuh khidmat, serta ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan kemajuan Indonesia.

(Dim0808 / Redaksi)

0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close